Rabu, 30 Desember 2015

Tahun Baru 2016 Di Kota Bontang

Bakal Meriah! Bontang Punya 4 Titik Perayaan Tahun Baru

Malam pergantian tahun, Kamis (31/12) ini di Kota Taman dipastikan lebih meriah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Tercatat, terdapat 4 titik penyelenggaraan perayaan tahun baru. Belum lagi ditambah dengan band-band dan artis ibukota yang telah siap ‘memanaskan’ warga Bontang dengan aksi-aksi mereka.

Keempat titik penyelenggaraan tersebut diantaranya di Stadion Mulawarman dengan pihak penyelenggaran PT Pupuk Kalimantan Timur, kemudian Pemkot Bontang di Stadion Bessai Berinta (Lang-Lang), ada juga PT Badak NGL di Lapangan Town Center, dan Kenari Waterpark yang mengadakan di lokasinya sendiri.

Serunya lagi, keempat even ini memiliki konsep berbeda-berbeda satu dengan yang lain. PKT dengan konsep penggabungan HUT ke-38 dan perayaan tahun baru, Pemkot dengan pesta rakyatnya, Kenari Waterpark dengan pesta pelajar, dan Badak LNG. Semuanya berlomba menyuguhkan penampilan terbaik dari para pengisi acara yang rata-rata berasal dari ibukota. Band-band yang telah memiliki nama pun telah siap mengajak warga Bontang ‘bergoyang.’

Namun begitu, perayaan tahun baru ini juga bakal dipastikan keamanannya. Pasalnya, sebanyak 300 personil dari Polres Bontang siap amankan momen perayaan Tahun Baru 2016. 300 personil ini akan dibagi ke 3 titik keramaian. Ditambah lagi dari pihak Dishubkominfo dan Satpol PP.

Kapolres Bontang, AKBP Hendra Kurniawan melalui Kabags Ops AKP Ngadiman merincikan untuk acara Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang di Lapangan Bessai Berinta (Lang-lang) jumlah personil yang disiagakan sebanyak 141 personil dari Polres Bontang, 25 personil dari Dinas Perhubungan (Dishub) dan 25 personil dari Linmas. Sedangkan untuk acara di Stadion Mulawarman sebanyak 85 personil dari Polres Bontang, dan untuk acara di Lapangan Town Center sebanyak 74 personil kepolisian.

“Untuk di perusahaan, masing-masing ditambah 50 security dari perusahaan,” jelas Ngadiman saat ditemui di Polres Bontang, Rabu (30/12) kemarin.

Jumlah sekian, dikatakan Ngadiman merupakan anggota lain selain dari personil yang disiagakan untuk Operasi Lilin 2015. Untuk pos pengamanan selama Operasi Lilin pun terdapat 3 yakni di Terminal kilometer 6 dan Pelabuhan Umum Loktuan. Jumlah personilnya di pelabuhan sebanyak 13 personil dari Polres Bontang dan 5 personil dari Dishub Bontang, ditambah Orari dan Senkom masing-masing 5 personil.

Sama halnya dengan pos pengamanan di terminal kilometer 6. Untuk pos pelayanan terdapat 3 titik yakni di Tugu Selamat Datang Bontang, Tanah Datar Muara Badak dan Perangat Marangkayu. Masing-masing 6 dari Polres dan 5 personil dari Senkom dan Orari. Untuk tim medis, stand by di RSUD Bontang, tapi siap on call 24 jam, termasuk anggota dari Dinas PU, dan Pasukan Mencegah Kebakaran (PMK).
via : Prokal Bontang

#TahunBaruDiBontang #Bontang #EventBontang #KotaBontang #InfoBTG #EventBTG #Bontang2015 #Bontang2016 #BontangCity #InstaBontang

www.piknikbontang.com

Jumat, 30 Oktober 2015

UMP Kaltim 2016 Rp 2,1 Juta

UMP Kaltim 2016 Rp 2,1 Juta
SAMARINDA – Upah Minimum Provinsi (UMP) Kaltim akhirnya ditetapkan Gubernur Kaltim sebesar Rp2.161.253, kemarin. Angka ini sesuai besaran Kebutuhan Hidup Layak (KHL) hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim 2015.


Gubernur Kaltim, Awang Faroek Ishak mengatakan, UMP ini akan berlaku mulai 1 Januari 2016. Penetapan ini diterima Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo). “Jadi dengan ditetapkannya UMP Kaltim maka saya berharap kabupaten/kota segera menetapkan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) sesuai perundang-undangan,” kata Awang Faroek saat menggelar konferensi pers di Lantai II Setprov Kaltim.

Ia mengatakan, penetapan UMP Kaltim ini mempertimbangkan beberapa aspek, yakni aspek ekonomi, sosial dan yuridis. Pertimbangan aspek ekonomi karena adanya pelambatan secara nasional dan daerah. “Banyak karyawan yang di-PHK dan banyak usaha yang nggak dilanjutkan atau ditunda,” ucapnya.


Menurutnya, pelambatan ekonomi Kaltim sangat terasa. Hingga September 2015, pertumbuhan ekonomi Kaltim hanya 1,5 persen dan inflasi mencapai 7,33 persen.Sementara, dari sisi sosial, banyak karyawan yang jadi korban PHK. Tercatat hingga akhir September, PHK mencapai 11.471 karyawan dari 633 perusahaan. “Terbanyak dari perusahaan batu bara,” ungkapnya.


Sedangkan aspek yuridis, lanjut Awang, terkait pengesahan PP 78/2015 tentang Pengupahan yang masih menunggu Peraturan Menteri (Permen). Dengan demikian, Pemprov Kaltim akhirnya menetapkan UMP sesuai KHL. “Mudah-mudahan Kaltim tetap maju dalam pembangunan dan semua kepentingan, baik Apindo maupun kolega terakomodir dengan baik,” ungkapnya.


Lebih lanjut, tambah Awang, penetapan UMP ini tidak mengikuti PP 78/2015 karena belum ada peraturan pemerintahnya. Apalagi, Pemprov juga ditargetkan harus menyelesaikan penetapan UMP paling akhir 1 November mendatang.
“Saya sudah telepon Menakertrans, jika menunggu Permen akan melambatkan penetapan, malah justru akan merepotkan kita, jadi kitaa sudah merasa kebijakan ini sesuai perundang-undangan,” tambahnya.

Awang mengaku sudah mendapatkan adanya edaran Menakertrans soal penerapan PP 78/2015. Disebutkan, kepala daerah yang tidak menjalankan PP tersebut akan dipanggil. “Ya sudah saya menunggu undangannyaa (Pemanggilan),” tegasnya. 

Pulau Beras Basah, Surga Liburan Berpasir Seputih Beras

Pulau Beras Basah, Surga Liburan Berpasir Seputih Beras
Berkunjung ke Kota Bontang, Kalimantan Timur (Kaltim), tak cukup jika tidak mencicipi wisata laut di Pulau Beras Basah Bontang. Pulau tersebut merupakan pulau cantik yang dipenuhi pasir putih.

Jarak antara Kota Bontang dan Pulau Beras Basah berkisar 12 kilometer dengan lama perjalanan satu jam menggunakan kapal ketinting dari Pelabuhan Tanjung Laut, Bontang. Aktivitas yang paling digemari wisatawan adalah snorkeling dan menyelam. Sebab di sekeliling pantai dihuni terumbu karang atau koral berwarna-warni. Ada pula koral cangkokan yang sengaja ditanam oleh Pemerintah Kota Bontang.

Selain itu, banyak pula ditemukan berbagai jenis ikan hias yang berenang di sela-sela koral. Pulau tersebut dijaga oleh nelayan pencari ikan. Nelayan juga menjual air tawar bagi wisatawan yang ingin membilas badan setelah berenang.

Ada pula mercusuar yang tinggi menjulang di sisi kiri pulau. Mercusuar ini berfungsi menjadi tiang lampu yang memberi cahaya pada nelayan pada malam hari. Bagi wisatawan lokal, Pulau Beras Basah merupakan surga liburan yang paling murah dan dekat. Pantainya tenang dan berpasir warna seputih beras. Banyak pohon kelapa di sekeliling pulau. Jika beruntung, bisa langsung menikmati kelapa muda gratis. Tentu ambil sendiri kelapa yang diinginkan.

Pulau ini juga bisa dijadikan tempat pesta lampion kala tahun baru. Ombaknya yang tidak terlalu besar sangat mengundang siapa saja yang berkunjung untuk berlama-lama di dalam air. Selain itu, pemandangan bawah laut seolah bisa diintip melalui kejernihan air lautnya.
Pulau Beras Basah adalah destinasi wisata laut yang paling dekat dari Samarinda, ibu kota Kaltim. Aksesnya mudah dan paling asyik kalau ke sana beramai-ramai,” kata Frisca Dwistani Puteri, salah seorang wisatawan lokal asal Samarinda, (2/6/2015).
Pulau Beras Basah
Usut punya usut, konon kabarnya nama Pulau Beras Basah berasal dari sebuah kapal pengangkut beras yang pernah singgah di kawasan tersebut. Kapal tersebut membawa beras dari Pulau Sulawesi yang membuang seluruh isi muatannya karena takut tenggelam. Bagi warga Bontang, Pulau Beras Basah adalah tempat melarikan diri dari kebosanan Kota Bontang yang merupakan kota industri.

“Pulau Beras Basah dapat menjadi tempat rekreasi yang tepat. Setiap akhir pekan Pulau Beras Basah pasti ramai. Saya juga sering berkemah dengan teman-teman Free Diving dari Samarinda di sana,” lanjut Friska.

Jika ingin menginap di pulau tersebut, wisatawan tidak perlu khawatir. Sebab, Pemkot Kota Bontang juga membangun beberapa gazebo yang bisa ditiduri. Ada pula surau tempat ibadah, dan beberapa kios nelayan yang berjualan minuman dan makanan ringan.

“Banyak gazebo yang bisa dijadikan tempat tidur, tapi kalau saya lebih menikmati wisata dengan berkemah. Ada pula teman-teman saya yang memilih untuk tidur di atas hammock. Anginnya sepoi-sepoi, dan sangat asyik jika mengadakan pesta api unggun,” ungkap Friska seraya tersenyum.

Ke Bontang Gak Lengkap Tanpa Menikmati Segajah-Beras Basah

Wisata Bontang | MUNGKIN wisatawan baru mengenal Pulau Beras Basah sebagai tempat wisata andalan Kota Bontang, Kalimantan Timur. Sejatinya, ada juga Pulau Segajah yang tak kalah eloknya dengan Beras Basah. Beberapa tahun terakhir, Pulau Segajah mulai dikenal dan dimasukkan ”satu paket” dengan Beras Basah. Mau ke Beras Basah, singgah dulu di Segajah.

”Kita menuju Segajah dulu, baru ke Beras Basah. Menjelang tengah hari begini, saat yang pas untuk ke Segajah,” begitu ajakan Zulkarnan, tokoh pemuda yang juga Ketua Karang Taruna di Bontang Kuala, akhir Mei lalu.
Segajah merupakan pulau berpasir yang ”menghilang” saat air laut pasang dan muncul lagi saat air laut surut. Jadi, Segajah hanya bisa dipijak pada pagi hingga sore saat air laut surut.
Perahu kayu bermesin pun menderu membelah perairan Bontang yang merupakan bagian Selat Makassar ini. Cukup 20 menit, Pulau Segajah terlihat. Terhampar seluas lebih kurang 2 hektar dan hanya bervegetasi bakau yang ditanam warga beberapa tahun lalu.

Biru dan jernihnya air langsung menyambut, mengajak untuk merasakan pasir pantainya. Bintang-bintang laut berwarna coklat, hitam, dan kuning tersebar merata. Ada pula teripang yang bentuknya seperti sosis berukuran besar dan berwarna putih kekuningan.

Bintang laut dan teripang ini bisa dipegang, tidak berbahaya. Namun, tetaplah waspada karena perairan Segajah ini juga penuh ”ranjau”, yakni bulu babi yang jumlahnya ratusan. Jangan salah melangkah agar tak tertusuk duri bulu babi.

Jika ingin snorkeling, saatnya mencebur untuk menikmati hamparan terumbu karang di sekitar pulau ini. Terumbu-terumbu berjumlah ribuan yang menjadi ”rumah” bagi ikan-ikan kecil berwarna-warni.
Dinamakan Segajah karena dahulu pulau tersebut jika dilihat dari atas bentuknya mirip punggung gajah. ”Luas Segajah sekarang hanya 2 hektar, itu hanya 10 persen dari luas Segajah dulu, sewaktu saya kecil. Luasnya menyusut, mungkin karena abrasi sehingga bentuk pulau ini sekarang, ya tidak lagi mirip (punggung) gajah,” kata Suriansyah (52), tokoh masyarakat.
Setelah puas di Segajah, kapal motor melanjutkan perjalanan ke Beras Basah yang cukup ditempuh 25-30 menit. Air berwarna biru-kehijauan, deretan pohon kelapa, mercu suar, dan keriuhan wisatawan terlihat. Ada juga banana boat yang hilir mudik mengelilingi pulau.

Nama beras basah konon berasal dari beras muatan kapal milik Kesultanan Kutai yang tumpah saat perahu karam. Beras yang tumpah itu membentuk gundukan yang kemudian disebut Pulau Beras Basah. Yang jelas, pulau ini berpasir putih seperti beras yang basah.

Snorkeling menjadi hal menyenangkan di sini. Syaratnya, jangan di lintasan banana boat agar tidak tertabrak. Perairan di pulau ini menyajikan padang lamun-hamparan tumbuhan yang didominasi rumput dan alang, tempat bersembunyi aneka ikan berukuran kecil.

Beberapa kerumunan ikan tampak di sana-sini, ”menggoda” untuk didekati. Dalam satu kerumunan saja, terdapat ribuan ikan kecil. Sejumlah wisatawan yang snorkeling terlihat riang menggiring kerumunan ikan-ikan ini, lalu mencoba ”membelah” mereka.

Salah satu titik untuk menyelam di perairan antara Pulau Segajah dan Beras Basah yang kini menjadi favorit wisatawan adalah gelembung abadi atau geladi. Wisatawan bisa melihat gelembung-gelembung kecil muncul dari dasar laut, dan menuju ke permukaan. ”Gelembung ini adalah gas alam,” ujar Suriansyah.

Bersantai
Lelah berenang, wisatawan bisa bersantai di gazebo-gazebo di sepanjang tepi pantai untuk memesan kopi panas atau sekadar menikmati camilan. Untuk membasuh badan, warga menyediakan air dalam kemasan jeriken. Jeriken isi 10 liter, misalnya, dibanderol Rp 10.000.

Tidak ada sumur di Beras Basah sehingga air tawar diangkut dari Bontang setiap hari. Pulau ini juga tidak boleh ditempati. Puluhan warga yang membuka warung tenda biasanya akan pulang ke Bontang pada sore hari. Meski demikian, sebagian tinggal, terutama pada akhir pekan, saat Beras Basah ”diserbu” wisatawan juga warga.

Pada akhir pekan, minimal 500 orang memadati Beras Basah dan sebagian menginap. Pulau seluas 4 hektar itu langsung penuh sesak. ”Apalagi pada hari raya atau malam Tahun Baru, bisa enggak kebagian tempat untuk duduk,” ujar Yasun, pegawai Kantor Pemberdayaan Masyarakat Bontang.
Sama seperti Segajah, luas Pulau Beras Basah juga semakin menyusut. ”Dulu, pulau ini 8-9 kali lebih luas dari sekarang dan penuh bakau. Sekarang hanya sejengkal,” kata Suriansyah.

Untuk menjangkau Segajah dan Beras Basah, wisatawan bisa menyewa kapal motor dari Pelabuhan Tanjung Laut ataupun Bontang Kuala. Menyewa kapal motor yang bisa dimuati 10 orang dari Bontang Kuala, biayanya Rp 500.000-Rp 600.000.

Potensi Beras Basah, Segajah, dan juga alam bawah airnya bisa dikembangkan. Sayangnya, kurang tergarap secara maksimal. Sampah, misalnya, masih berserakan di Pulau Beras Basah. Papan huruf-huruf bertuliskan ”Pantai Beras Basah” juga tidak ada. Menjadi pekerjaan rumah Pemerintah Kota Bontang untuk membenahinya. (LUKAS ADI PRASETYA / Travel Kompas)

Hariyadi, Guide Trip Dive dari Mata Elang : "Sisi Lain Diving, Misi Penyelamatan Bawah Laut"

Hariyadi, Guide Trip Dive dari Mata Elang
TIDAK hanya menikmati alam bawah laut, aktivitas diving juga akrab dengan misi melindungi kelestarian biota laut dari kerusakan. Pengeboman massal yang dilakukan oknum tertentu saat mencari ikan berperan tinggi merusak kelangsungan hidup terumbu karang yang sudah tidak alami dan dalam kondisi hancur.
Kehidupan laut terancam ulah manusia. Peran serta pencinta maupun komunitas diving, datang mengampanyekan perlindungan biota untuk menjaga ekosistem laut tetap terjaga dan sehat.
Didukung fasilitas peralatan SCUBA dari Dinas Perikanan dan Kelautan Bontang, kegiatan penyelamatan bawah laut terus digenjot. Ya, komunitas itu tak hanya menyelam menikmati alam bawah laut tetapi jadi duta perlindungan.

Setiap sebulan sekali, diadakan patroli menyelam di laut Bontang, mengecek kelangsungan hidup berbagai macam jenis terumbu karang dan ikan. “Kami rutin melakukan pengamatan di perairan Bontang. Jika ada kerusakan, kami segara cek-ricek di area sekitar Beras Basah. Beberapa terdapat terumbu karang buatan yang ditanam sebagai ekosistem habitat perikanan karang, mencegah abrasi pantai, dan tujuan wisata,” jelas Hariyadi, guide trip dive dari Mata Elang.

Hariyadi menambahkan, ada sebuah impian membuat kegiatan wisata bahari berkonsep sail seperti kegiatan nasional yang didukung Kementerian Pariwisata. Tujuannya, mengenalkan potensi bawah laut Bontang ke dunia luar. Itu bisa menarik perhatian wisatawan lokal maupun asing untuk berkunjung ke Kota Taman.

“Kami lagi susun rencana konsep kegiatan sail, semoga bisa didukung Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kaltim. Jika terlaksana, otomatis menghidupkan kehidupan potensi wisata Bontang sekaligus merangsang kegiatan pencinta olahraga laut. Tidak hanya diving, bisa juga layar, parasailing, jet ski, snorkeling, ataupun wake board bermain di area Pulau Segajah maupun Pulau Beras Basah,” ungkapnya.

“Pelangi Budaya Nusantara” HUT Ke 16 Kota Bontang

HUT Kota Bontang diselenggarakan dengan sangat meriah dari tahun ke tahun. Tentunya setiap momen HUT Kota Bontang memiliki tempat tersendiri di hati masyarakat. Berbagai even hadir mengisi kemeriahan hari jadi Kota Bontang yang ke-16. Salah satunya adalah Bontang Expo, yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Bontang di Lapangan Lang - lang. Ini adalah even yang ke-5 sejak pertama kali diselenggarakan di tahun 2011.
Penyelenggaraan Expo diketuai oleh Fahrudin Ismail, SE selaku pihak ke-tiga yang bekerjasama dengan BPPM dan Disbudpar dengan mengangkat tema “Pelangi Budaya Nusantara”. Pembukaan Expo ini berlangsung pada tanggal 14 Oktober 2015 , dibuka secara langsung oleh Adi Darma dan Isro Umarghani selaku Walikota dan Wakil Walikota Bontang.
Dari 34 undangan yang disebar ke berbagai provinsi di Indonesia, beberapa diantaranya turut hadir memeriahkan Expo HUT Kota Bontang ke-16, antara lain BPTP Jakarta, Perpustakaan Provinsi, PTIK Balikpapan dan PT.KIE. Turut serta dalam expo kali ini PT.Badak, Kantor Pajak Pratama, PT. Pupuk Kaltim dan berbagai organisasi/perusahaan lainnya.
Dari segi keamanan, pihak panitia bekerjasama dengan Polres Bontang yang terdiri dari 6 orang petugas untuk berjaga pada siang hari dan 12 orang petugas berjaga malam hari. Disamping itu, untuk memaksimalkan layanan keamanan setiap peserta wajib membuat daftar inventarisasi barang berharga yang ada di stand. Dengan demikian saat petugas berjaga, mereka dapat mengecek satu per satu keamanan barang-barang tersebut. untuk keamanan parkiran di koordinir langsung oleh Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kota Bontang.
“Persiapan yang diberikan kepada kami adalah hanya 2 bulan, walaupun cukup kewalahan, namun tim kami tetap solid dan saling back up sehingga mampu menangani setiap kesulitan yang ada dan mensukseskan pembukaan expo,’’ terang Fahrudin, saat ditemui (15/8).
“Kami dari pihak panitia juga mengadakan penilaian pada tiap stand dan menyiapkan penghargaan bagi stand terbaik. Khusus tahun ini, panitia memberi penilaian dan penghargaan khusus bagi stand terbaik tingkat kecamatan dan kelurahan,’’ tambahnya.
Tedapat 92 stand yang disediakan panitia dan semuanya telah terisi penuh, terdapat juga 30 stand UKM dengan biaya 2.500.000/stand, 156 lapak pedagang kaki lima dan 2 arena bermain anak.
Sumber : Team PPID Kota Bontang | bontangkota.go.id/

Kamis, 06 Agustus 2015

Lebih Sayang Mana, Ayah atau Ibu? Ini Jawaban Anak-anak

Lebih Sayang Mana, Ayah atau Ibu? Ini Jawaban Anak-anak

ADA ungkapan lama Indonesia yang menggambarkan betapa sulitnya memilih satu di antara dua orang paling tersayang, ayah atau ibu. "Seperti buah simalakama, dimakan mati ayah tak dimakan mati ibu".



Jika dihadapkan pada pertanyaan seperti ini, jawaban seperti apa yang akan diberikan? Kelompok yang gemar bergurau akan memberi jawaban konyol: "buah simalakama itu dijual saja. Aman, tidak dimakan, tidak pula tak dimakan."

Tapi bagaimana jika tak ada opsi seperti ini? Tidak boleh dijual, harus dipilih salah satu. Ayah atau ibu?

Komedian James Christian Kimmel dalam programnya yang populer di jaringan televisi ABC, Amerika Serikat, Jimmy Kimmel Live!, mengadakan semacam survei untuk mencari tahu jawaban atas pertanyaan yang sangat sulit ini.

Namun pertanyaan yang diajukan Jimmy tidak sama persis. Pemilihan atas ayah atau ibu, tidak dalam koridor 'mati', melainkan 'cinta': "who do you love more, mom or dad?"

Uniknya, Jimmy mengambil anak usia 5-10 tahun sebagai narasumbernya. Dan hasil dari survei ini, sebanyak 98 persen memberikan jawaban, ibu. Dari kelompok ini, 75 persen di antaranya, pada awalnya menjawab 'both' (kedua-duanya). Namun setelah didesak harus memilih satu, mereka memilih ibu.

Saat ditanya alasannya, dengan tutur katanya yang masih serba polos dan lugu, anak-anak itu mengatakan, "because she love's me."

Hanya dua persen yang memilih bapak. Lebih lucu lagi, ada sejumlah anak yang dengan cepat mengangguk tatkala penyurvei bertanya apakah mereka ingin ayah mereka diganti dengan Spiderman atau Superman.

Bagaimana jika survei sejenis ini dilakukan di Indonesia? Apakah hasilnya akan tetap sama?